Wilayah pesisir adalah suatu wilayah
dimana interaksi antara daratan dan laut (Djauhari Noor, 2011). Sejak awal peradaban
manusia wilayah telah dijadikan sebagai tempat untuk beraktifitas seperti
perdagangan, pelayaran, perikanan, pariwisata dan berbagai aktifitas lainnya.
Pabiringa sendiri merupakan salah kelurahan di Kab. Jeneponto yang terletak di
pesisir selatan kabupaten tersebut. Kawasan pesisir ini memiliki arti penting
bagi masyarakat Pabiringa yang bermukin di sekitar kawasan tersebut. Selain
memiliki keanekaragaman yang tinggi juga merupakan aktivitas ekonomi yang
tinggi seperti wilayah rekreasi, budidaya perikanan dan rumput laut. Namun
beberapa tahun terakhir abrasi mengancam daerah tersebut.
Abrasi yang terjadi di Pantai
Pabiringa ini semakin mengkhawatirkan. Abrasi adalah pengikisan daratan yang
disebabkan oleh aktivitas air laut. Proses yang terjadi secara alami ini dapat
menjadi masalah bagi masyarakat sekitar. Jika tidak disediakan pencegahan
terhadap abrasi air laut ini maka akan terjadi degradasi sistem alamiah yang
berujung pada terjadinya perubahan garis pantai. Kerugian yang telah ditimbulkan oleh abrasi ini selama
beberapa tahun terakhir menurut pantauan penulis yaitu merusak beberapa tambak
(empang) masyarakat yang digunakan untuk budidaya ikan dan udang. Akibat dari
abrasi ini pula telah merusak beberapa tanggul yang digunakan untuk mencegah
terjadinya abrasi ini. Abrasi ini pula dapat mengancam keberadaan salah satu
hotel di kawasan tersebut (Hotel Bintang Karaeng).
Langkah yang dapat ditempuh salah
satunya adalah melakukan pengelolaan
pesisir secara terpadu yakni proses dinamis dan terus menerus, yang menyatukan
pemerintah dan masyarakat, kepentingan sektor dan publik. Jenis masalah
pengelolaan dapat berupa pengendalian erosi pantai, perancangan perubahan
pantai dan peraturan yang digunakan untuk pengendalian struktur untuk erosi
yang sangat kuat yang ada di Pantai. Untuk menyukseskan usaha-usaha di atas
maka diperlukan kajian dan penelitian terkait masalah ini. kajian dan penelitian ini penting untuk
memperoleh data-data yang relevan. Data
dan informasi yang dibutuhkan seperti data sifat-sifat pantai (ukuran butir,
pemilahan, lereng, profil) pada transportasi pasir disepanjang pantai, pada
tambang gelombang akibat iklim terhadap garis pantai, maupun frekuensi dan
intensitas badai. Jika ini berjalan baik maka langkah pencegahan dapat
dilakukan dan membangun sistem pengendalian abrasi yang terpadu yang tentu saja
tanpa korupsi di dalamnya.
Berikut gambar kondisi terakhir pantai Pabiringa Kab. Jeneponto yang diambil pada awal Juli 2012
No comments:
Post a Comment