Akhir-akhir
ini sampah di Kota makassar menjadi masalah yang semakin serius. Bayangkan saja
sampah di Kota Daeng ini bertebaran di mana-mana. Bahkan di tempat umum maupun
di sepanjang jalan raya sampah bertebaran di mana-mana. Walaupun telah
disediakan tempat sampah di hampir seluruh sudut-sudut kota tetapi tetap saja
masalah sampah ini belum teratasi. Dari sudut pandang penulis, ada beberapa faktor
yang menjadi penyebab masalah sampah di kota ini.
Yang
pertama, status kota Makassar sebagai kota metropolitan yang tidak hanya di
Kawasan Indonesia Timur tetapi juga di Kawasan Indonesia keseluruhan mendorong
terjadinya arus mobilitasasi penduduk ke Kota Makassar. Ini mengakibatkan kepadatan
penduduk Kota Makassar bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk ini
berkorelasi langsung terhadap sampah yang dihasilkan. Semakin tinggi jumlah
penduduk suatu daerah maka sampah yang dihasilkan juga semakin banyak. Selain
itu, kesejahteraan penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari sampah yang
dihasilkan. Parahnya lagi, peningkatan penduduk ini tidak dibarengi dengan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian sampah “buanglah sampah pada
tempatnya”.
Foto 1. Pencemaran sampah yang Mengganggu Estetika Kota di Kawasan Pantai Losari
Yang
kedua, Kinerja Dinas terkait yang menangani masalah sampah belum maksimal.
Ketidakmaksimalan ini menurut penulis disebabkan oleh armada yang masih
sangat-sangat terbatas, petugas sampah yang masih minim, dan ketidakseimbangan
antara jumlah tempat sampah yang tersedia dan banyaknya sampah yang dihasilkan
oleh masyarakat. Kendala ini bisa saja ditaktisi dengan melakukan kerja ekstra.
Tetapi masalah yang muncul kemudian sampah yang harusnya dipindahkan dari
tempat sampah ke TPA pada malam hari, dikerjakan pada siang hari itu akan
berdampak pada masyarakat sendiri. Truk sampah yang beroperasi pada siang hari
dapat mengganggu masyarakat sebagai pengguna jalan. Dari segi estetika ini juga
tidak elok untuk dikerjakan karena bau tak sedap yang dihasilkan sampah itu
dapat menjalar kemana-mana.
Dampak
lain yang ditimbulkan dari masalah sampah ini tidak hanya dari segi lingkungan
seperti mengganggu estetika kota, banjir, pendangkalan sungai tetapi juga aspek
sosial masyarakat. Masyarakat kota yang cenderung bersikap egoistis, jangankan
mau berbagi materi, tempat sampah pun enggan untuk berbagi. Untuk itu, masalah-masalah seperti ini perlu
mendapat perhatian oleh seluruh masyarakat karena masalah sampah bukan masalah
orang per orang tetapi masalah kita semua.
Foto 2. Kondisi Salah Satu Tempat Sampah di Kota Makassar
Untuk
mengatasi masalah ini perlu dilakukan kerja sama yang baik dari berbagai
instansi/lembaga yang kompeten. Seperti
yang telah dilakukan oleh TNI yang mengadakan bakti sosial tiap tahunnya untuk
membersihkan kanal-kanal di Kota Makassar dari sampah-sampah. Dari Pemkot
Makassar sendiri selain menambah tempat sampah perlu juga dilakukan sosialisasi
“membuang sampah pada tempatnya”. Karena penambahan fasilitas tanpa dibarengi
dengan kesadaran masyarakat akan membuat usaha-usaha yang dilakukan menjadi
percuma. Bagi masyarakat sendiri, marilah kita menjaga keindahan kota kita yang
tercinta ini dengan membuang sampah pada tempatnya. Kalau bukan kita siapa
lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. “ORANG CERDAS MEMBUANG SAMPAH PADA
TEMPATNYA”.
No comments:
Post a Comment