Monday, November 12, 2018




Wednesday, August 8, 2018

Puisi dalam Penantian

Engkau yang merah
Meski tubuhmu kurus
Masih gesit berlari
Enam puluh kali sudah

Engkau yang hitam
Tubuhmu tinggi semampai
Larimu masih saja lambat
hanya satu putaran saja

Engkau yang hitam
Tubuhmu lebih pendek dari sohibmu
Larimu lebih lambat dari sobatmu
Enam puluh, satu kali, satu jam

Satu jam dalam antrian
Sabar menunggu giliran tiba
jari lincah menari di atas layar
Jadilah puisi dalam penantian

Palopo, 8 Agustus 2018

Thursday, July 19, 2018

PUISI: FILOSOFI EGRANG

Lebat pohon gugurkan daun penuh rindang
Sederhana sosok, tungkai ceking berbuku
Kuat pijakan nyaman menopang penunggang
Senyum riang egrang angkat joki berderu
Jelma dijital punahlah egrang perlahan
Gawai lawas terlupa gugur egrang ditelan masa
Gagap milenial main egrang gandrung dijital terkira
Egrang terlupa dijital, abadi kenang keromantisan
Engkau bukanlah sekedar hiburan masa lampau
Atau permainan anak kecil masa lalu
Engkau adalah guru masa kecilku
Sirat makna kaya filosofi hidup dirimu
Tuntun langkah kecil gapai puncak tangga sukses
Hidup jatuh pantang serah hidup pasrah kandas
Manusia jatuh seribu manusia hebat bangkit sejuta
Gagah jalani hidup, tolak malas giat bekerja
Tekad optimis tumpas ragu dalam jiwa insan
Dalam diri ibarat sungai berarus kaya potensi
Maju, mundur langkah cipta harmoni keseimbangan
Egrang sang guru masa kecilku menanti.
Palopo, 19 Juli 2018
Aryadi Nurfalaq