Wednesday, May 30, 2012

Mengolah Data Citra SRTM dari Global Mapper

Pada bagian sebelumnya telah diuraikan bagaimana memperoleh data citra SRTM dari global Mapper. Pada bagian ini akan di uraikan pengolahan citra tersebut dengan menggunakan aplikasi pengolah data DEM yang lain seperti Surfer 10 dan ArcGis 9.3 sampai kepada hasil akhirnya berupa peta topografi. 
Kali ini citra SRTM yang kita gunakan adalah Citra SRTM daerah Pangkajene, Kab. Sidrap Sulsel yang diduga sebagai kaldera purba. Citra SRTM daerah Pangkajene dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
langkah selanjutnya dilakukan ekspor data ke dalam bentuk data vektor ekstensi XYZ (*.xyz) dan lain - lain agar dapat diolah dengan menggunakan aplikasi lain. Jika ekspornya sukses maka bentuk datanya seperti gambar di bawah.
 Dari data di atas kita membuat "image map" dengan menggunakan aplikasi surfer 10. Pada proses griddingnya digunakan metode kriging. Metode griding yang tersedia banyak sehingga kita dapat memilih metode yang mana yang memberikan hasil yang sesuai dengan keadaan real di lapangan. Hasil "image map" dengan menggunakan aplikasi Surfer 10 dapat diliat pada gambar di bawah.
Kita juga dapat membuat tampilan "3D surface" dengan menggunakan aplikasi surfer 10. Dibawah ini perbandingan gambar 3D dengan menggunakan aplikasi global mapper ver. 11 (atas) dan dengan menggunakan aplikasi Surfer 10 (bawah).

Dengan menggunakan aplikasi ArcGis 9.3 kita akan melakaukan interpolasi dari vektor di atas dengan metode "Inverse distance Weighted". Dengan menggunakan fasilitas "Spatial Analyst" untuk melakukan analisis permukaan (Surface Analyst). Hasilnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Selanjutnya kita melakukan klasifikasi morfografi berdasarkan Van Zuidam (1985). Di sini kita menggunakan analisis permukaan "reclasify" yang dioverlaykan dengan "contour".  Hasilnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Jika kita menginginkan tampilan yang berbeda, kita juga dapat memanfaatkan fasilitas "3D Surface" milik ArcGis untuk membuat "Tin". 

Sekian, semoga bermanfaat...!!!
Selamat mencoba...!!!
(dipresentasekan pada mata kuliah "Sistem Informasi Geologi", Rabu 30 Mei 2012 di ruang seminar Jurusan Geologi,Universitas Hasanuddin) 

Tuesday, May 8, 2012

Pemanfaatan Citra SRTM dalam Pemetaan Topografi

SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) merupakan citra yang saat ini banyak digunakan untuk melihat secara cepat bentuk permukaan. SRTM adalah data elevasi resolusi tinggi merepresentasikan topografi bumi dengan cakupan global (80% luasan dunia). Data SRTM adalah data elevasi muka bumi yang dihasilkan dari satelit yang diluncurkan NASA (National Aeronautics and Space Administration). Data ini dapat digunakan untuk melengkapi informasi ketinggian dari produk peta 2D, seperti kontur, profil. Ketelitian bisa mencapai 15 m dan berguna untuk pemetaan skala menengah sampai dengan skala tinggi (Lili Somantri).

Alasan menggunakan SRTM dalam GIS tentu karena kelebihannya. Beberapa kelebihan citra SRTM diantarannya :
1. Gratis; ini adalah kelebihan utama yang dimiliki.
2. Digital; SRTM dapat didownload secara digital melalui aplikasi Global Mapper.
3. Resolusi; resolusi lumayan tinggi untuk skala tinjau. resolusi horizontal adalah 90 m.

SRTM memiliki struktur  data yang sama seperti format Grid lainnya, yaitu terdiri dari sel-sel yang setiap sel  memiliki wakil nilai ketinggian. Nilai ketinggian pada SRTM adalah nilai ketinggian dari datum WGS1984, bukan dari permukaan laut, tapi karena datum WGS1984 hampir berimpit dengan permukaan laut maka untuk skala tinjau dapat diabaikan perbedaan di antara keduanya.

Berikut akan disajikan pemanfaatannya dalam pemetaan topogafi daerah gunung lompobattang dengan menggunakan aplikasi global mapper. Langkah pertama, pastikan dalam PC atau notebook sudah terinstal aplikasi global mapper dan tersambung internet (Online). Jika global mapper sudah terinstal di PC atau Notebook Anda, silahkan buka aplikasi tersebut sehingga muncul tampilan awal di bawah ini. 


Pilih (klik) tab "Download Free Maps/Imagery from Online Sources" (ditengah), sehingga muncul tampilan berikut.

Pada jendela "select online Data Source to Download" terdapat kotak "select data source". Dalam kotak tersebut pilih "SRTM worldwide Elevation data". Kemudian pada bagian bawah klik tab "Specify latitude/longitude bounds of area". Masukkan koordinat daerah yang akan dipetakan misalnya daerah gunung Lompobattang dengan koordinat bisa dilihat pada gambar di atas. Kemudian Klik "OK", selanjutnya proses download akan berlangsung. Jika download berhasil akan muncul tampilan berikut


Kita juga dapat mengekstrak kontur berdasarkan citra di atas. Pilih "File/generate contour" seperti pada gambar berikut.


Kemudian akan muncul jendela "Contour Generation Options". Pada jendela ini, isikan interval kontur sesuai dengan keinginan Anda (Disarankan inteval kontur sesuaikan dengan skala peta Anda). kemudian klik "OK"

                               

Jika prosesnya berjalan lancar, tampilan berikut akan Anda dapatkan.

 Anda dapat melakukan Overlay antara Citra SRTM dengan konturnya dengan melakukan pengaturan pada submenu "Overlay Control Centre".

Selamat Mencoba..........!!!