Wednesday, February 25, 2015

Neraca Air

NERACA AIR

Neraca air adalah cadangan air yang dihitung berdasarkan jumlah air yang terdapat di suatu wilayah tangkapan air (catchment area). Perhitungan cadangan air yang didasarkan atas siklus hidrologi bersifat kualitatif, sedangkan perhitungan neraca airnya lebih bersifat kuantitatif. Pada siklus hidrologi, input air berasal dari presipitasi (berupa curah hujan, salju, dan embun). Hasil presipitasi tersebar dipermukaan bumi sebagai air permukaan, evaporasi, infiltrasi pada zona tidak jenuh air, perubahan reservoir dan perkolasi pada zona jenuh air.

Rumus neraca air dalam suatu daerah tangkapan air dinyatakan dalam persamaan berikut :

P=R+E±∆S±∆G

Dimana :          P          = Presipitasi (mm/hari)
                        E          = Evaporasi
                        ΔS       = Perubahan kondisi air bawah tanah
                        R         = Air permukaan
                        ΔG      = Perubahan kondisi kelembaban tanah.

Untuk mengetahui hubungan antara aliran ke dalaam (inflow) dengan aliran ke luar (outflow) dalam satu daerah untuk periode tertentu dengan memperhitungkan laju menahan udara rata-rata di bagian lapisan variasi air tanah dapat digunakan persamaan neraca air di bawah ini

P=(D_2-D_1 )+E+(G_2-G_1 )+H(Pa)+M

Dimana :         
P          = Presipitasi
            D1        = Air permukaan yang masuk ke daerah yang ditinjau
            D2        = Air permukaan yang keluar ke daerah yang ditinjau
            G1        = Air tanah yang masuk ke daerah yang ditinjau
            G2        = Air tanah yang keluar ke daerah yang ditinjau
            H         = Perubahan/variasi muka air tanah rata-rata daerah yang ditinjau
            Pa        = laju menahan udara rata-rata di bagian lapisan variasi air tanah
            M         = penambahan kadar kelembaban tanah (moisture content)


Persamaan di atas berlaku dengan asumsi bahwa tidak ada aliran air yang melewati batas tangkapan air, namun demikian pada kenyataannya kondisi tersebut tidak pernah tercapai karena aliran air yang ada dalam tanah dibatas tangkapan air tidak pernah bernilai nol.

Referensi
Arsyad, Muhammad. 2002.Pengetahuan Tentang Bumi. Makassar : UNM Press
Noor, Djauhari. 2011. Geologi untuk Perencanaan. Bogor : Graha Ilmu

(Dipresentasekan dalam Mata Kuliah Hidrogeologi di ruang seminar Program Studi Teknik Geologi, PPsUniversitas Hasanuddin).





No comments:

Post a Comment